Penyebab Transistor/ TR Final pada Power Amplifier Sering Rusak

 Penyebab Transistor/ TR Final pada Power Amplifier Sering Rusak



Ada beberapa penyebab translator/ TR final pada power amplifier sering rusak. Kerusakan ini nyatanya tidak hanya terjadi di perangkat tersebut saja melainkan juga beberapa peralatan lainnya seperti televisi di rumah. Biasanya hal ini dikarenakan adanya sistem yang sedang jebol sehingga mengganggu.

Jika di kalangan sound system tepatnya power amplifier maka kadang kala tr final jebol lebih sering di akibagkan karena kelalaian dalam pengunaan. Power amplifier memiliki kemampuan mengangkat speaker dalam satuan OHM sehingga tr final yang sering rusak di akibatkan pemakaian yang salah.  Tf final sering jebol di power amplifier karena ohm speaker yang terlalu kecil sehingga secara tidak langsung membuat tf teraebut panas dan terbakar. 

3 Penyebab Transistor/ TR Final pada Power Amplifier Sering Rusak

Transistor atau biasa dikenal dengan TR final memang sering mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan karena adanya arus besar di dalamnya menyebabkan timbulnya panas sehingga lebih mudah rusak selama penggunaannya. Tidak hanya itu saja, ada penyebab lainnya, berikut diantaranya:

1. Flyback pada Kumparan Primer dan Sekunder yang Short

Flyback transformer mempunyai resistansi yang kecil pada kumparan primer sehingga seringkali membuat keadaannya menjadi tidak optimal apabila dilakukan pengujian menggunakan Ohmmeter. Kejadian paling umum terjadi yakni kerusakan pada kolektor HOT dimana dikarenakan ada sistem jebol

Kerusakan tersebut biasanya masih bisa diakali dengan bohlam lampu yang dipasang secara seri antar kolektor Tr Horizontal dan juga input primer. Posisinya harus tepat pada tulisan H-out sehingga pemasangan ini bertujuan untuk melakukan pengujian rangkaian horizontal apakah masih terjadi short.

2. Kapasitor Damper Berubah Kapasitansi

Kapasitor ini merupakan bagian yang umumnya terdapat di bagian horizontal. Fungsinya sebagai peredam tegangan kejut dan umumnya mencapai ribuan volt antar kumparan pada rangkaian horizontal ketika sedang bekerja. Redaman ini berasal dari adanya induksi flyback secara simultan.

Fungsi kapasitor damper baru berguna pada saat ini yakni untuk meredam terjadinya tegangan kejut yang besarnya mencapai ribuan volt. Itulah sebabnya mengapa transistor bisa saja langsung rusak apabila ribuan volt yang ada tidak dapat diserap dengan baik sehingga akan menimbulkan kerusakan.


3. Transistor Mengalami Panas Berlebih

Transistor yang mengalami overheat juga menjadi salah satu penyebab kerusakannya. Hal ini bisa saja terjadi apabila dinyalakan dalam waktu lama. Biasanya dikarenakan komponen dari power amplifier sedang dalam keadaan tidak optimal sehingga membuat kerja menjadi lebih berat saat beroperasi.

 Adanya komponen yang sering rusak akan menimbulkan panas berlebih dikarenakan proses kerjanya menjadi lebih berat. Anda sebenarnya bisa mengecek bagian transistor ini sendiri terutama pada komponen solderan. Apabila sisi ini sudah tampak kendor dan retak maka fungsinya tidak optimal. 

Cara Memperbaiki Transistor/ TR Final pada Power Amplifier yang Rusak

Salah satu penyebab dari kerusakan transistor/ TR final pada power amplifier adalah adanya suhu terlalu tinggi atau bahkan sampai terbakar. Tanpa adanya komponen ini, maka fungsinya untuk menghasilkan suara pasti tidak bisa bekerja dengan baik. Berikut adalah cara memperbaikinya:

1. Mengecek Tegangan Power Supply

Hal pertama yakni Anda harus mengecek tegangan yang keluar dari power supply, apakah sudah sesuai atau bahkan lebih. Cek juga terkait fase positifnya telah terhubung secara benar atau belum. Kondisi seperti ini dapat diperbaiki sendiri dengan mudah tanpa harus mengganti komponen baru. 

Tentukan bagian mana komponen dari transistor final yang mengalami kerusakan. Jika terletak di penguat akhir speaker L, maka Anda harus fokus di bagian itu saja untuk diperbaiki terlebih dahulu tanpa melihat di sisi lainnya. 

2. Mencabut Transistor Final

Selanjutnya, cabutlah transistor final beserta komponen pendukung misalnya resistor kapur ukuran 0,5 Ohm, 30 Ohm atau yang tersambung dengan kaki transistor driver. Jadi bagian ini merupakan sisi paling mudah rusak sehingga harus dicabut terlebih dahulu.

 Anda perlu mengukur semua komponen yang dicabut tersebut menggunakan multimeter. Lebih baik jika pengukuran ini digunakan pada alat secara digital sehingga dihasilkan angka yang akurat. Ukur juga bagian resistor lainnya khususnya pada blok penguat akhir tanpa harus dilakukan pencabutan 

3. Mengganti Komponen Transistor Final

Bagi Anda yang menemukan adanya komponen putus, maka ganti saja bagian tersebut. Misalnya pengukuran transistor jenis 2N5551 mengalami short, memang lebih baik untuk langsung diganti. Tujuannya agar menghindarkan kerusakan lebih parah pada bagian lainnya. 

Perlu diperhatikan juga bahwa pergantian resistor ini harus yang serupa dan setipe. Misalnya 330 ohm maka harus diganti dengan setidaknya 330 ohm ½ watt. Tujuannya agar lebih awet untuk menahan bebas transistor itu sendiri. 

4. Pengecekan Final

Bagi Anda yang sudah selesai dengan penggantian komponen pendukung transistor, maka bisa dipastikan lagi tidak ada komponen rusak. Langkah berikutnya yakni hanya perlu mengganti resistor kapur 0,5 ohm dan final. 

Terakhir, lakukan pengecekan komponen tersebut yang sudah diganti dengan menyalakan power amplifier selama 10 detik. Anda bisa mengeceknya melalui panasnya, jika suhunya dinilai normal maka menjadi ciri bahwa tidak ada komponen lagi mengalami rusak atau short.

 Itulah tadi penyebab translator/ TR final pada power amplifier sering rusak sekaligus dengan beberapa solusi untuk memperbaikinya. Terutama jika dikarenakan oleh overheat dimana komponen ini juga sudah dikenal paling sering mengalami kerusakan. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel